‘VJ Touring’, berada
diposisi paling depan, memberikan bahasa isyarat touring yang kemudian
diteruskan secara berurutan sampai pada peserta di belakang. Hal ini harus
dilakukan karena penerapan “Safety Riding”, yaitu keselamatan berkendara dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
“Bahasa isyarat touring” atau “hand signals group riding”
yang dipergunakan di Indonesia pada umumnya adalah sama sebagaimana telah
dipakai oleh berbagai komunitas maupun klub motor di Indonesia ketika mereka
m
elakukan touring .
Gambar dibawah ini adalah sekedar contoh yang sekiranya
harus dilakoni oleh ‘Petugas VJ Touring’ karena ia akan memimpin barisan grup,
sudah tentu posisinya harus berada di barisan paling depan. Kemudian bahasa
isyarat yang diberikan oleh VJ harus di ikuti oleh peserta secara berurutan
mulai dari peserta nomor dua dan terus kebelakang.
Namun pada prakteknya contoh gambar-gambar yang dikutip dari
website http://www.a3hog.com untuk beberapa isyarat mempunya arti dan makna
yang berbeda. Hal ini karena disesuaikan dengan gaya dan riding style dari setiap komunitas,
klub motor, jenis motor yang dipakai. maupun sikap dari pengendara itu sendiri.
BAHASA ISYARAT TOURING
1. START MESIN
Petugas VJ memberikan isyarat ‘hidupkan mesin’ dengan tangan
kanan keatas sambil memainkan jari telunjuk tangan kanan.
Posisi masih berhenti dan kode start harus didahului oleh
klakson dari petugas SW yang ada paling belakang. Usai klakson SW tadi, VJ
memberikan acungan jempol tangan kanan/kiri agar dilihat oleh semua peserta,
artinya ‘ready to go.’
Petugas VJ memberikan isyarat ‘belok kiri’ dengan cara mengayunkan tangan kiri sampai batas pundak sebelum ia belok ke kiri.
3. BELOK KANAN
Petugas VJ memberikan isyarat belok kanan dengan cara mengangkat tangan kiri sampai keatas helm, dengan telapa tangan kiri tebuka mengarak kekanana. Gerakan dilulangi beberapa kali menunjuk kekanan.
4. BAHAYA DI SISI KIRI
Petugas VJ memberikan isyarat ada ‘bahaya di sisi kiri’ dengan mengangkat tangan kiri, serta menurunkan tangan kirinya ke bawah sambil membuka jari telunjuknya. Menunjuk sesuatu kebawah kiri seperti ada lubang atau jalan rusak. Cara ini jauh lebih baik dari pada dengan mengangkat kaki.
5. BAHAYA DI SISI KANAN: Kalau pengendara bisa melepas gas dengan situasi aman, maka isyarat memberikan ‘bahaya di sebelah kanan’ bisa saja dilakukan dengan mengangkat tangan kanan dan menunjuk ke arah kanan.
6. BAHAYA DI SISI KANAN
Petugas VJ jika terpaksa memberikan isyarat ‘bahaya disisi kanan’ dengan cara mengangkat kaki kanan secukupnya. Isyarat ini bukan aksi mau menendang, tetapi hanya sekedar memberitahukan adanya bahaya dikanan karena tangan kanan pengendara harus tetap pegang handle gas
7. BAHAYA DI SISI KIRI: Sama dengan kondisi diatas, Petugas
VJ bisa juga memberikan isyarat ada ‘bahaya disisi kiri’ sambil mengangkat kaki
kiri secukupnya. Sekali lagi isyarat-isyarat menggunakan kaki bukan bermaksud
menendang, tetapi hanya memberitahukan ada bahaya di kiri sementara tangan kiri
pengendara harus pegang kopling.
8. TAMBAH KECEPATAN
Petugas VJ memberikan isyarat ‘tambah kecepatan’ dengan cara mengangkat tangan kiri sambil menunjukkan jari telunjuk kirinya. Isyarat ini bisa juga di lakukan dengan membuka telapak tangan kiri kemudian digerakkan kedepan berulang-ulang. Gerakan tangan yang lain, yaitu tangan kiri diangkat ke atas kemudian didorong kedepan. Pesannya mengatakan ‘ayo maju lagi, yuk kita lebih cepat lagi’. Isyarat ini harus melihat kondisi jalan, apakah aman serta memungkinkan kecepatan bisa ditambah.
9. KURANGI KECEPATAN
Petugas VJ memberikan isyarat ‘kurangi kecepatan’ dengan cara melepas lengan tangan kiri dari handle kopling dengan secukupnya kemudian telapak tangan terbuka dimainkan atau diayunkan dengan perlahan. Bisa juga lengan tangan kiri secara besar diayun-ayunkan agar terlihat oleh semua peserta. Biasanya isyarat ini dilakukan ketika melewati tikungan-tikungan di pegunungan atau di jalan lurus dimana VJ minta kecepatan dikurangi secara perlahan, atau juga VJ minta extra perhatian grup untuk selalu “hati-hati”.
10. RAPATKAN BARISAN
Petugas VJ memberikan isyarat ‘rapatkan barisan’ dengan mengangat tangkat kirinya keatas, mengepalkan telapak tangan kiri kemudian diayunkan beberapa kali. Isyarat ini bisa juga ketika kecepatan mendadak diminta VJ agar segera pelan dan kemudian akan berhenti karena “red traffic light” atau bahaya lainnya.
11. BUAT SATU BARIS
Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat
barisan jadi satu’ dengan cara mengangkat tangan kirinya tinggi dan menempatkan
telapak tangan kirinya diatas helm terbuka menghadap ke kanan, kemudian telapak
tangan tadi diayungkan seperlunya.
Isyarat satu baris ini juga bisa dengan
mengangkat tangan kiri kemudian memberikan telunjuk satu kiri.
12. BUAT DUA BARIS
Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat dua
baris’ dengan cara mengangkat tangan kirinya sembari memberikan dua jari
sebagai tanda angka 2. Isyarat ini meminta formasi barisan grup menjadi dua
dengan syarat kecepatan rendah, kondisi jalan sepi dan formasi memang layak
untuk berbaris dua. Jika kondisi dua baris sudah tidak mungkin lagi, maka
secepatnya VJ memberikan isyarat satu baris (no. 11).
13. STOP/BERHENTI
Petugas VJ memberikan isyarat
“berhenti/stop” dengan cara melepaskan tangan kirinya dari handle kopling
kemudian telapak kirinya dibuka ke belakang sambil dimainkan atau
digoyang-goyang menandakan harap segera berhenti. Isyarat ini jarang
dipergunakan karena isyarat no. 10 rapatkan barisan dipakai sekaligus untuk
berhenti.
Bisa Juga Petugas VJ Menggelpal tangan ke atas untuk tanda berbenti.
SEMOGA KETERANGAN DI ATAS BERMANFAAN
SELAMAT TOURING
vixion Putih |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar